Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri Gereja Katholik. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri Gereja Katholik. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Minggu, 10 April 2016

Kemenag Majalengka Belum Terima Laporan tentang Gereja Baru

- 0 komentar
MAJALENGKA – Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Majalengka Dr H Cece Hidayat MSi menegaskan pendirian rumah ibadah harus memenuhi persyaratan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

    Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kab.Majalengka Dr H Cece Hidayat MSi

Dijelaskan Cece, berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Mendagri Nomor 9 Tahun 2006, dinyatakan bahwa pendirian rumah ibadah itu harus memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dengan beberapa  persyaratan antara lain memiliki jamaah minimal 90 orang yang berada di sekitar lokasi rumah ibadah yang akan dibangun dan itu dibuktikan dengan KTP, mendapatkan persetujuan dari minimal 60 warga setempat yang diketahui oleh pejabat desa/ kelurahan setempat. 

Setelah persyaratan dipenuhi, maka harus ada rekomendasi dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan izin rekomendasi dari Kemenag dan yang mengeluarkan izin pendirian rumah ibadah itu kepala daerah.

“Pada prinsipnya Kemenag tidak akan mempersulit untuk mengeluarkan izin rekomendasi pendirian rumah ibadah selama persyaratan telah dipenuhi,” tandasnya seraya berharap agar kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Majalengka tetap terpelihara dan kondusif.

Terkait adanya wacana pendirian gereja di Kelurahan Majalengka Wetan, Kecamatan Majalengka, ia belum mendapatkan laporan resmi dan belum mendapatkan permohonan pengajuan pendirian rumah ibadah tersebut.

Informasi yang diperoleh Radar menyebutkan sejumlah warga Kelurahan Majalengka Wetan, Kecamatan Majalengka menolak pendirian tempat ibadah Gereja Katholik Santo Yusuf, yang rencananya akan didirikan di Lingkungan RW X Kelurahan Majalengka Wetan.

sumber: disini
[Continue reading...]

Selasa, 06 September 2016

Bapak Uskup Agung Medan, Ampuni Pelaku Penyerangan Romo Albert Pandiangan OFMCap

- 0 komentar


Uskup Medan Mgr. Anicetus B. Sinaga dengan kedua orangtua pelaku penyerangan terhadap Pastor Albertus Pandingan di Gereja St. Joseph di Medan 28 Agustus 2016 (foto doc Internet)

GEREJA Katolik yang bermurah hati dan bersedia memberi ampun. Inilah yang dilakukan oleh Bapak Uskup Keuskupan Medan Mgr. Anicetus B. Sinaga OFMCap bersama Pastor Albertus Pandiangan OFMCap kepada keluarga Hasugian di Medan. 

Tindakan kasih berupa memberi ampunan dan tindakan menghayati semangat Tahun Kerahiman Ilahi sebagaimana diajarkan oleh Paus Fransiskus melalui Misericordiae Vultus ini terjadi di Wisma Keuskupan Agung Medan (KAM), di Ibukota Provinsi Sumatra Utara, pada hari Senin tanggal 5 September 2016.

Bapak Uskup Agung Keuskupan Agung Medan Mgr. Anicetus B. Sinaga dengan suka hati menerima kedatangan keluarga Hasugian untuk silahturami. 

Dalam pertemuan itu, Pastor Albertus Pandingan OFMCap berhalangan hadir.

Mgr. Anicetus B. Sinaga OFMCap dan Pastor Albertus Pandiangan OFMCap adalah imam-imam Fransiskan Kapusin.

“Bapak Makmur Hasugian bersama Ibu Boru Purba, kedua orangtua pelaku penyerangan terhadap Pastor Albertus Pandiangan di Gereja St. Joseph Medan, datang ke Wisma Keuskupan Agung Medan pada hari Senin kemarin. 

Mereka datang atas inisiatif sendiri dan kami senang menerima mereka,” kata Uskup Agung Keuskupan Agung Medan Mgr. Anicetus B. Sinaga OFM dalam rangkaan kalimat pesan pendek kepada Redaksi Sesawi.Net, Selasa siang tanggal 6 September 2016.

Minta maaf dan diberi ampunan

“Mereka datang untuk maksud minta maaf kepada Uskup dan Pastor Pandiangan atas insiden beberapa waktu lalu. 

Dengan tangan terbuka dan hati yang longgar, kami menerima maksud baik mereka,” tandas Mgr. Anicetus menjawab pertanyaan Sesawi.Net melalui jalur pribadi.

Kedatangan pasutri Makmur Hasugian bersama Ibu Boru Purba difasilitasi oleh serombongan pengacara dari Peradi Medan. 

Pertemuan silahturami itu sendiri dimoderatori oleh A. Dewanto Handoko SH, anggota  Pengurus Forum Masyarakat Katholik Indonesia  (FMKI) Sumut.

Kepada Sesawi.Net, Uskup Agung Keuskupan Medan menegaskan adanya empat hal yang menjadi bahan diskusi sepanjang pertemuan silahturahmi tersebut. Di antaranya adalah


1. Aspek moral: Keuskupan Agung Medan sangat mengapreasi inisiatif pribadi keluarga pelaku untuk datang memohonkan maaf atas terjadinya insiden beberapa waktu lalu.

 2. Belas kasih: Keuskupan Agung Medan dalam hal ini Uskup Agung KAM dan Pastor Albertus Pandingan OFMCap dengan semangat kristiani sepenuh hati memberi ampun dan memaafkan pelaku dan berusaha menghapus luka di batin.


Insiden penyerangan terhadap Pastor Albertus Pandiangan OFMCap terjadi di Gereja St. Joseph tak jauh dari Kampus Universitas Sumatra Utara (USU) di Jl. Dr. Mansyur, Kota Medan, hari Minggu tanggal 28 Agustus 2016 pekan silam. 

Insiden ini terjadi saat berlangsung misa mingguan di hari Minggu tersebut.

Sesaat setelah berlansung Bacaan Injil, pelaku yang masih mengenakan ransel punggung bergerak mendekati pastor dan mencoba menyerangnya dengan bersenjatakan pisau. 

Dari dalam ranselnya ditemukan kapak dan beberapa peralatan seperti kabel dan lainnya.

Pelaku berhasil dibekuk oleh umat yang tengah mengikuti misa. Polisi memastikan bahwa pelaku bertindak secara individual dan tidak terkait dengan kelompok radikal mana pun.

sumber : disini

[Continue reading...]
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Copyright © . TAKUdaGEMA - Tak Kulihat dari Gereja Mana - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger